Pages

Trip To Sarawak Part 2: Ke Bako National Park dan Siniawan Old Town

Lanjutan cerita part 1

Cahaya matahari yang menembus tirai kamar hotel menandakan pagi telah tiba. Saya dan roommate saya, Multi, segera bergantian mandi dan buru - buru turun buat sarapan. Jadwal hari ini kami seharian ke Bako National Park terus dinner di Siniawan Old Town.

Karena letak Bako National Park yang harus nyebrang naik boat, kami berangkat dari hotel agak awal. Saya dan Multi jadi orang pertama yang selesai sarapan, seperti biasa dengan waktu lebih yang kami punya, kami memutuskan untuk jalan - jalan hunting foto di sekitar hotel. Dikarenakan kemarin kami baru melihat sekitar pada malam hari, jadi agar lebih jelas terlihat pagi ini kami keliling lagi.
Trip To Sarawak Part 2: Ke Bako National Park dan Siniawan Old Town

Setelah puas berkeliling, kami balik ke lobby hotel, ternyata Aunty Anna sudah menunggu kami. Beliau ini walau sudah berumur tapi sangat on time, gesit dan tak pandai mengenal lelah. Kami pun naik bas menuju ke penyebrangan.

Sesampainya di penyebrangan, Aunty Anna mengurus semua keperluan kami, seperti membeli tiket dan membooking boat. Bahkan beliau juga yang membawakan kami semua life jacket. Kata beliau, mengenakan life jacket selama di boat adalah keharusan. Kami pun segera mengenakannya.

Trip To Sarawak Part 2: Ke Bako National Park dan Siniawan Old Town

Sebelum pergi kami juga tak lupa mengoles lotion serangga, karena namanya juga pulau yang notabenenya hutan pasti banyak serangga terutama nyamuk. Kami juga tidak mengenakan parfum, sebab bau parfum akan mengundang serangga mendekat.

Selain life jacket dan lotion serangga, saya tak berani memasukkan tangan ke dalam air (padahal sebenarnya geram). Soalnya di penyeberangan ada papan bertuliskan hati - hati ada buaya. Takut aja, begitu nyelupin tangan eh langsung ada yang nyambar. Hiiii ngeriiiiii :(

Oh iya, naik boat pulang pergi per orang non-malaysian itu 40RM. Sedang tiket masuk ke Taman Nasional Bako 1 orang non-malaysian dicharge 20RM. Well, kalau ramai - ramai bisa nego lebih murah karena bayarnya jadi sewa per boat, bukan dihitung per orang. Jangan lupa untuk janjian sama driver boatnya jam berapa nanti mau dijemput. Sebab jika boat harus menunggu ada tambahan biaya lagi.

Begitu memasuki Bako, kami disambut dengan pemandangan bebatuan menjulang hasil bentukan  air selama bertahun - tahun. Bentuknya lucu - lucu ada yang menyerupai burung hantu, sapi dan lain lain.
Trip To Sarawak Part 2: Ke Bako National Park dan Siniawan Old Town

Trip To Sarawak Part 2: Ke Bako National Park dan Siniawan Old Town

Trip To Sarawak Part 2: Ke Bako National Park dan Siniawan Old Town

Ketika melihat ke sebelah ujung lainnya, ada beberapa turis sedang duduk santai di pantai. Ada babi hutan sedang mencari makan (sepanjang pantai penuh kepiting kecil). Ada beberapa ekor monyet juga sedang berkejar - kejaran. Entah apa yang para monyet itu perebutkan.

Kami langsung keliling, beruntung langsung menemukan beberapa Orang Belanda (Proboscis Monkey) sedang bergelantungan di pohon. Kami tak boleh ribut agar mereka tak takut dan lari. Diam - diam kami mengarahkan lensa mengabadikan momen tersebut.

Setelah puas memotret, kami sepakat untuk menelusuri jalur paku. Di mana kami akan menemukan berbagai tanaman paku. Ada Tongkat Ali, ada kemenyan juga. Jalan yang harus mendaki tak membuat kami lelah.

Oh iya, kami juga menemukan ular hijau cantik berbisa yaitu, Wagglers Pit Viper. Ular ini pendiam, tapi berbahaya. Saya nggak berani dekat - dekat. Atut, masa gara2 foto doang jadi keracunan bisa ular kan.
Trip To Sarawak Part 2: Ke Bako National Park dan Siniawan Old Town

Trip To Sarawak Part 2: Ke Bako National Park dan Siniawan Old Town

Trip To Sarawak Part 2: Ke Bako National Park dan Siniawan Old Town

Lelah berkeliling kami pun menuju cafetaria guna makan siang. Di sini menunya prasmanan dan dihitung per piring. Jika nambah, maka bayarnya 2 kali. Jadi, kami ngambil langsung banyak - banyak.

Kami memilih untuk makan di dalam ruangan, menghindari monyet - monyet nakal yang selalu mengintai. Bak pencopet ulung, sekejap saja makanan di piring bisa hilang dibawa kabur monyet. Jadi berhati - hatilah dengan barang bawaan juga.

Selesai makan, kami bersantai dan melanjutkan foto - foto. Saya sempat kena gigit plus dicakar monyet gara - gara berjalan terlalu dekat dengan anaknya. Mungkin induk monyet takut saya gangguin anaknya. Untung pakai celana jeans tebal, jadi bekasnya cuma lebam saja.

Puas berfoto - foto, boat kami pun datang menjemput. Kami langsung jalan balik ke hotel, mandi dan berganti outfit buat dinner di Siniawan Old Town.

Jadi di Siniawan Old Town ini, banyak sekali stall makanan. Rata - rata non halal. Yang halal hanya ada 3 stall. Buat saya sih nggak masalah, selama masih ada yang bisa dimakan. Namanya juga kulineran kan.
Trip To Sarawak Part 2: Ke Bako National Park dan Siniawan Old Town

Trip To Sarawak Part 2: Ke Bako National Park dan Siniawan Old Town

Trip To Sarawak Part 2: Ke Bako National Park dan Siniawan Old Town

Saya memilih makan nasi lemak spesial, harga 5RM sudah komplit. Terus saya juga makan ice cream cone, harganya cuma 3RM. Menurut saya, semua stall makanan di Siniawan Old Town ini menawarkan harga yang termasuk murah. Wajib dikunjungi deh kalau kalian ke Sarawak, Kuching.

Semakin malam, Siniawan Old Town semakin ramai. Lampion - lampion yang dinyalakan dengan ukiran tulisan chinese membuat saya berasa sedang di Hongkong.

Trip To Sarawak Part 2: Ke Bako National Park dan Siniawan Old Town

Ah, setelah perut kenyang, hati pun puas. Kami kembali ke hotel. Sayang besok pagi kami sudah harus bertolak ke kampung halaman, Pontianak tercinta. Rasanya sungguh masih kurang dan belum puas. Semoga di lain waktu kami mendapatkan kesempatan lagi buat eksplor Sarawak. Aamiin.

Informasi Kontak:

Sarawak Forestry
Tel +6082-610088 (general line)
Tel 1-800-88-2526 (toll free line)
Fax +6082-610099
web www.sarawakforestry.com
email info@sarawakforestry.com

Bako National Park/Bako Terminal
Tel +6082-360933

Siniawan Old Town
Jalan Siniawan Bau, Kuching 93746, Malaysia


darepontianak

4 comments:

  1. Wah berasa liburan ke Hongkong ya?hehe tapi jangan lupa kunjungi juga wisata lokal kita Mempawah Mangrove Park

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya hehe.. ohh tenang, kalau ke mempawah mangrove park sudah berkali - kali kok :)

      Delete
  2. Ikuti ceritanya jadi kepingin langsung berkunjung ke pulau Bako, masukkan list daftar liburan akhir tahun ni... Nice share Dyah

    ReplyDelete

Komenlah dengan baik ya :) Jangan yang menyinggung SARA ataupun menggunakan kata - kata yang tidak pantas. Terimakasih :)

IG @darepontianak