Pages

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village

Hai sobat Dare Pontianak yang sedang membaca tulisan ini dimanapun kamu berada, kali ini saya mau cerita tentang pengalaman saya waktu pergi explore Sabah bareng beberapa blogger Indonesia lainnya. Sebelumnya saya mau ucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Air Asia dan Sabah Tourism Board atas kesempatan yang sangat menyenangkan ini :)

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Otw pesawat Air Asia
Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Pemandangan dari jendela pesawat Air Asia (dokumentasi pribadi)
Perjalanan dimulai pada tanggal 17 September 2017, kami bertolak dari Bandara Supadio Pontianak pukul 12.10 dan sampai di Bandara Kuching pukul 13.45 (waktu setempat, Kuching lebih cepat 1 jam dari Pontianak). Dengan Air Asia penerbangan pertama ini lancar bahkan tiba 5 menit lebih awal dari yang telah dijadwalkan. Pontianak ke Kuching cuma 45 menit doang loh, dan sekarang penerbangannya sudah ada 7 kali dalam seminggu, kapan saja mau pergi sudah bisa, yeay!

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Blogger Indonesia di Bandara Sarawak
Karena kami masih punya waktu sekitar 6 jam hingga flight selanjutnya, kami memutuskan untuk keliling airport mencari toko yang menjual kartu internet dan pastinya makanan dong, kalau perut lapar saya pasti mati gaya, wkwk. Setelah goler - goleran bin leyeh - leyeh manja, akhirnya pukul 20.35 kami lanjut flight ke Kinabalu. Penerbangan kali ini memakan waktu kurang lebih 1 jam 30 menit. Kami pun tiba pukul 22.05 di Bandara Kota Kinabalu. Mata yang tadinya ngantuk jadi segar banget, soalnya Kak Joshua (perwakilan Air Asia) dan Kak Bobby (perwakilan Sabah Tourism Board) sudah menunggu kami dengan sambutan hangat yang menyenangkan. Ada seorang gadis cantik memakai baju khas Sabah mengalungkan Vinusak (kalung penyambutan dengan harapan - harapan baik agar sehat dan beruntung). Setelah sesi perkenalan dan foto - foto, kami lanjut ke Hotel Grandis, tempat dimana kami akan istirahat dan sarapan selama 5 hari di Kota Kinabalu, Sabah.

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Blogger Indonesia di Bandara Kinabalu, Sabah

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Blogger Indonesia di Hotel Grandis
Pagi pun tiba, hari pertama eksplor Sabah dimulai! Jadwal hari ini kami ke Pulau Manukan, Borneo Reef World, Pulau Sapi, Pulau Gaya dan Mari - Mari Cultural Village. Asyik banget deh pokoknya! Pukul 08.00 Pak Jun (guide kami) sudah menunggu. Karena letak boat untuk penyebrangan (Jesselton Point Ferry Terminal) yang dekat dengan hotel Grandis, kami jalan kaki saja. Kami pun menyebrang dengan kapal yang melaju sangat cepat. Begitu sampai saya terpana melihat betapa jernih dan birunya air laut sehingga ikan - ikan tampak dengan jelas. Semakin dijelajahi dan dilihat - lihat Pulau Manukan ini sangat indah sekali. Ada banyak sudut dan spot menarik bisa dimanfaatkan tuk menghasilkan foto yang ciamik. Tak salah jika pada 2015 lalu BTS (boyband terkenal dari Korea) melangsungkan photoshoot untuk comeback mereka di sini. 


Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Blogger Indonesia di Jesselton Point Ferry Terminal
Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Blogger Indonesia di Manukan Island
Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Guest House di Manukan Island (photo by Salman Faris)
Puas mengeksplor Manukan Island, kami naik boat lagi lanjut ke Borneo Reef World untuk Sea Walking. Kami memakai helm besar seberat 35kg yang meng-cover kepala kami, rambut dan wajah kami tidak basah, dengan ruang yang besar sehingga cukup oksigen untuk bernafas. Selanjutnya kami tinggal berjalan kurang lebih selama 15 menit di atas track terbuat dari besi yang sudah disediakan. Di dalam kami bisa melihat bahkan menyentuh berbagai macam ikan, juga menonton atraksi para penyelam yang memastikan keselamatan kami selama sea walking. Btw, ini saya nggak ikutan, abisnya parno duluan pas bayangin mesti jalan di dalam air (soalnya saya pernah tenggelam di tengah Sungai Kapuas gara - gara ditolak dari atas kapal, makanya nggak berani sea walk, rada trauma huhu). Meski sebenarnya sayang sih, abisnya lumayan nih biayanya 78 USD alias 330 RM per orang. But still, saya bisa tahu dengan ngeliatin video teman - teman dan tetep dikasi sertifikat juga, haha.

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Blogger Indonesia sedang Sea Walk

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village

Tak terasa waktu berlalu, perut mulai keroncongan. Kami pun naik boat lagi lanjut ke Pulau Sapi untuk makan siang barbequean. Kemanapun mata memandang selalu ada Turis Korea, dan turis dari negara lainnya. Kami pergi di hari Senin bukan weekend, tapi ya Tuhan, raaamaaai banget. Artinya memang keindahan Sabah telah berhasil mempesona dunia. Saya sih bahagia sekali dong, kapan lagi memanjakan mata dengan pemandangan indah beserta oppa - oppa yang real di hadapan hahaha. Sayangnya nggak ada satupun yang ngajak saya kenalan, hiks :'(

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Dare Pontianak di Pantai Sapi Island (photo by Salman Faris)
Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Turis Korea sedang bermain di Sapi Island (dokumentasi pribadi)
Setelah makan siang kami naik boat lagi lanjut ke Pulau Gaya untuk Coral Flying Zipline. Flying Zipline ini kayak flying fox gitu, rutenya nyebrangin Pulau Gaya ke Pulau Sapi, jaraknya 250m. Ini sebelumnya kami harus naikin tangga sekitar 200 gitu, sambil bawa alatnya sendiri. Capek sih, tapi terbayar dengan pemandangan dan asyiknya meluncur nyebrangin pulau. Sumpah, seru banget deh.
Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Dare Pontianak sebelum nyebrang ke Pulau Gaya (photo by Multi Siahaan)
Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Dare Pontianak sedang Coral Flyer Zipline (photo by Teguh Hariyadi)
Karena sudah basah bin bau keringat, kami balik ke hotel buat mandi dan ganti baju. Pukul 17.00 kami melanjutkan perjalanan menuju Mari - Mari Village. Tuhan, hati saya langsung berdegup kencang begitu ingat tempat ini. Mari Mari adalah desa buatan yang berada di Desa Kobuni, Distrik Inanam, dioperasikan sejak 2008. Di sini kami melihat miniatur beberapa rumah suku Sabah lengkap dengan posisi kamar, dapur dan bahkan mencoba makanan serta minuman tradisional yang mereka hasilkan. 

Dimulai dengan Suku Dusun, yang unik dari rumah suku ini yakni kamar anak gadis terletak di atas, jadi harus menggunakan tangga, nah ketika anak gadis sudah di atas, tangga itu harus ditarik naik, agar tak ada laki - laki yang bisa masuk mengganggu si gadis saat tidur. Suku Dusun biasanya membuat lihing (arak tapai) dan makanan tradisionalnya itu adalah Bamboo Chicken. Serius ini bamboo chicken enak parah kebangetan, saya kepengen nyoba bikinnya sendiri nanti (tapi pasti lebih enak dibikinin sama orang sukunya langsung :( hiks)

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Lihing/arak tapai (dokumentasi pribadi)
Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Bamboo Chicken (photo by Salman Faris)
Suku ke dua adalah Rungus. Suku ini pandai membuat gong dan beternak lebah guna menghasilkan madu. Yang unik di suku ini, mereka menghuni rumah panjang, jadi ada beberapa keluarga yang tinggal di sini, tapi begitu ada yang pindah rumah, kamar itu akan dihancurkan, karena dipercaya kamar kosong tempatnya roh jahat. Di rumah suku Rungus kami juga melihat cara menghidupkan api dengan menggesek bambu secara kuat dan cepat.

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Gong yang dibuat Suku Rungus (dokumentasi pribadi)

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Madu yang dihasilkan Suku Rungus (dokumentasi pribadi)
Suku ke tiga adalah Lundayeh. Suku ini pandai mengolah kulit menjadi berbagai macam kerajinan seperti baju. Yang uniknya kurang lebih sama dengan Suku Dusun, hanya saja tangga menuju kamar anak gadis akan disimpan oleh sang ayah. Di rumah suku ini kami menemukan beberapa pajangan tengkorak yang sudah dikeringkan.


Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Melumuri kulit sebelum dibuat baju dll (dokumentasi pribadi)

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Tengkorak yang dikeringkan (dokumentasi pribadi)
Suku ke empat adalah Bajau. Suku ini pandai menghasilkan Pandan Juice dan Kue Jala. Pandan juice ini bagus untuk pencernaan, karena terbuat dari campuran jahe, tebu dan bahan lainnya, sehingga setelah meminumnya kami kentut terus, hahaha. Yang unik dari suku ini rumahnya berwarna warni alias full colour. Karena mayoritas beragama Islam, maka di rumah suku ini ada ruang khusus untuk sholat. Oh iya kita bisa tahu orang suku Bajau masih single atau sudah menikah dengan melihat jari manis mereka apakah sudah ada cincin atau belum. Btw, saya meninggalkan separuh hati saya di sini :( gara - gara kepo dan becanda sama babang yang bikin pandan juice.
Guide: "Dari cincin di tangan kita bisa tahu apakah mereka sudah menikah atau belum."
Saya: "Lihat tangannya dong Bang."
Babang: Melambai - lambaikan tangannya
Saya: "Nggak ada cincinnya."
Babang: "Ya iyalah, kan saya belom nikah."
Saya: "Waaahh syukur deh." sambilan ketawa
Babang: Tersenyum
Dan saya pun dijeling Bang Dodon sama dibilang sundal oleh Teguh hahaha


Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Kue Jala (dokumentasi pribadi)

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Babang Pandan Juice (dokumentasi pribadi)

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Pandan Juice (dokumentasi pribadi)
Suku ke 5 adalah suku Murut. Yang unik di suku ini rumahnya yang panjang, jadi beberapa kepala keluarga tinggal bersama. Dan di tengah - tengah rumah ada belantaran (trampoline tradisional) sebagai permainan para pemuda. Ada hadiah yang digantung di atap, semakin besar hadiahnya akan semakin tinggi letaknya. Cara main untuk mendapatkan hadiah itu beberapa pemuda melompat secara kompak di satu sisi, semakin lama semakin cepat. Lalu satu pemuda yang di tengah begitu irama lompatan sudah cepat dan terasa tepat maka dia melompat setinggi - tingginya untuk meraih hadiah yang tergantung. Kami sudah mencoba beberapa kali dan ternyata nggak mudah, kami gagal terus wkwkwk.
Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Belantaran/trampoline tradisional (photo by Salman Faris)
Selanjutnya kami dibawa ke sebuah aula terbuka di mana ada panggung di depannya. Dan kami disuguhkan tarian tradisional, lagu tradisional, permainan bambu, dan pertunjukan api. Kita bisa mencoba permainan bambu ini, tidak perlu takut sebab dibimbing langsung oleh mereka yang sudah ahli. Secara keseluruhan, pertunjukan api paling mempesona sekaligus nyeremin. Gimana nggak? Kami yang duduk jauh aja berasa banget panas apinya sampai atap aula aja hitam, apalagi para pemainnya yang nyemburin api dari mulutnya langsung kan ya. Mana pas terakhir mereka pakai acara madamin api dengan masukin itu kayu api ke mulut. Saya bergidik ngeri. Tepuk tangan dan apresiasi paling meriah deh buat mereka! Untung saja si babang pandan juice main gong besar di atas panggung, jadi saya betah deh nontonin sampai habis. Senyumnya itu loh, bikin nggak kuat. Sampai pamit mau lanjut ke tempat makan saja si babang masih senyum terus ke saya, aduh gimana nggak kelepek - kelepek :(


Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Permainan bambu (foto by Ero Pradolly Prasitha)

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Permainan api (photo by Ero Pradolly Prasitha)

Hari Pertama #IndonesianBloggerGoesToSabah: Dari Keberangkatan Hingga ke Manukan dan Sapi Island Serta Mari - Mari Cultural Village
Blogger Indonesia di Mari - Mari Cultural Village
Acara hari ini ditutup dengan makan malam bersama, lauknya enaaaaaak semua. Sup dagingnya the best! Hati terasa berat meninggalkan Mari - mari Cultural Village, kalau diminta tinggal dan kerja di sini pun saya sangat rela. Satu hal yang masih begitu saya sesalkan hingga kini, saya lupa nanyain nama babang pandan juice :( saking terpesonanya sih :( padahal kalau tau kan bisa kepoin sosmednya, hiks.

Catatan biaya:
  • Manukan Island: biaya masuk non-Malaysian dewasa 10RM, boat 23RM
  • Sea Walking 330 RM
  • Coral Flyers Zipline 68 RM per ride+boat
  • Barbeque Lunch at Sapi Island: biaya boat, entrance, bbq, sewa snorkeling set per paket 199 RM (per paket lebih murah)
  • Mari - Mari Village: biaya masuk non-Malaysian dewasa tanpa transportasi (alias pergi sendiri) sesi jam 10.00am/2.00pm 98RM sesi jam 6.00pm 110 RM
Tips:
Kalau mau ke beberapa pulau sekaligus, mending langsung sepaket dari awal karena biayanya akan jauh lebih murah. Seperti biaya conservation fee untuk Tunku Abdul Rahman Marine Park yang 10 RM buat non-Malaysian itu cukup bayar sekali saja walaupun kita mengunjungi beberapa pulau serta biaya - biaya lainnya bisa dinegosiasikan.

Informasi Kontak:

Tunku Abdul Rahman Marine Park
Sabah Parks, Lot 46&46, 1st-5th Floor, Block H, Signature Office, KK Times Square, Coastal Highway, 88100 KK
+6088-523 500
+6088-486 434
+6088-486 435
+6088-486 436
sabahparks@sabah.gov.my
sabahparks@gmail.com
www.sabahparks.org.my

Coral Flyer Zipline
Nazar Nasher
+6019-585 2981
+6088-484 734
+6088-484 934
naz@ropeskills.com.my
www.ropeskills.com.my
www.coralflyer.com

Borneo Reef World Sdn Bhd
No. 3A-2, level 3A, Bay 21, Jalan Bayu 21, Off Jalan Istiadat, Likas, 88400 KK
+6017-811 9966
+6017-839 9588
admin@borneoreefworld.com.my
www.borneoreefworld.com.my
Mari - Mari Cultural Village
Traverse Tours Sdn Bhd, Lot 227-229, 2nd Floor, Wisma Sabah, 88000 Kota Kinabalu, Sabah
+6088-260 501
+6088-260 502
+6088-260 504
+6088-261 503
+6013-881 4921
sales@riverbug.asia
www.marimariculturalvillage.my

bersambung ke cerita hari ke 2

darepontianak

18 comments:

  1. Kereennn!!! It must be unforgettable moments!!! Mau jugaaaa...

    ReplyDelete
  2. Mau coba sea walk!!! Kayaknya ngeri-ngeri sedap gitu, ya.

    Sayang ya gak ikutan. Itu ditolak dari atas kapal sampai tenggelam di sungai Kapuas gimana maksudnya?

    Hem... btw, kok... ada mantan....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banget Mbak haha. Beneran rada nyesal sih kemarin nggak ikutan nyobain :(
      Jadi saya pernah tenggelam di Sungai Kapuas gara - gara ditolak dari atas kapal, makanya jadi trauma dan takut mau sea walk.
      Mantan? Siapa mbak? Duh jadi penasaran hahaha

      Delete
  3. Wow seru bgt jalan2nya.panorama yang indah, budaya yang mempesona dan muda mudinya cakep2 ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kak, bener banget. hehe. Semuanya kayak model. Jadi kapan mau ke Sabah kak? ehehe

      Delete
  4. Aku sudah mengira bahwa Babang pandan juice pasti tidak Terlupa masuk frame cerita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pasti dong Kak, haha. Soalnya melekat banget di hati dan ingatan. Duh, jadi pengen balik ke Mari - Mari Village..

      Delete
  5. lelah lelah bahagia pastinya aktifitas yang dilakukan, dan tetap akan jadi pengalaman terindah..... Cuma ada kata " sundal " yang teguh ucapkan..dah lama saye tak dengar bahase ini..jadi agak gimane gitu rasenye... Kalo saye balek pontianak kite ketemuan ye mbak.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. pastinya hehe. Lelah langsung sirna kok begitu happy dengan aktivitasnya. Wkwkwk emang sekarang tinggal dimana Mbak? yuk buruan balik Pontianak, kita ketemuaaan..

      Delete
  6. Coral Flying Zipline seru juga kayaknya ni..jadi pengen buat sendiri 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seru banget loh Gus. haha buat sendiri gimana maksudnya?

      Delete
  7. Mari-Mari Cultural Village. Dengerin cerita Ero di tambah rrview dr Dyah ni rasenye pengeeeeen pegi 😥😥

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayuuk saay ke mari mari village. Kapan? Ajakin dyah yaa. Nggak bakalan nyesel deh, asyik tempatnya.. Pertunjukannya juga.

      Delete
  8. wah kayaknya seru nih...... jadi pengen ke sana deh

    ReplyDelete
  9. Replies
    1. Banget Mbak, ayok ke Sabah rasakan sendiri kekerenannya..

      Delete

Komenlah dengan baik ya :) Jangan yang menyinggung SARA ataupun menggunakan kata - kata yang tidak pantas. Terimakasih :)

IG @darepontianak